Pada jaman sekarang, yang bertanggung jawab untuk membangkitkan lagi rasa Nasionalisme adalah “darah muda” Indonesia. Sebagai bunga bangsa, generasi muda sangat menentukan kemajuan ataupun kemunduran jati diri Bangsa Indonesia. Untuk itu, rasa nasionalisme ini harus disegarkan kembali di jiwa pemuda. Tentunya dengan cara yang lebih bisa diterima pada jaman sekarang oleh pemuda dengan versi “darah muda”. Maksud versi “darah muda” disini adalah cara yang sebaiknya dilakukan oleh pemuda-pemudi Indonesia untuk menumbuhkan rasa Nasionalisme baik dari aspek pendidikan, budaya, ekonomi, ataupun kepemimpinan.
Pendidikan baik formal ataupun nonformal adalah faktor paling utama yang mempengaruhi rasa nasionalisme pada generasi muda Indonesia sekarang. Mungkin dulu ketika mau tidur seorang Ayah menceritakan kisah heroik para pahlawan Indonesia. Namun sekarang malah banyak menceritakan kisah hero superman, spiderman, ataupun tokoh-tokoh lainnya yang bersifat fiksi. Cerita tersebut membuat pemikiran anak akan membanggakan pahlawan produk luar sekalipun itu fiksi. Sehingga lambat laun akan melupakan kehebatan pahlawan Indonesia. Didalam pendidikan formalpun tidak sedikit yang dibahas pada mata pelajaran sejarah mengenai kehebatan tokoh-tokoh bangsa lain. Hal inipun baik sebagai pengetahuan, tapi terkadang malah berkesan lebih mengagungkannya daripada pahlawan bangsa sendiri. Satu hal lagi yang mungkin telah dipandang sepele adalah rutinitas upacara bendera. Disebagian sekolah-sekolah sudah tidak terlihat lagi upacara bendera ini. Padahal penting sekali, walaupun hanya kegiatan simbolik tetapi setidaknya dapat menyegarkan kembali rasa nasionalisme. Jadi kita harus merevisi sebagian sistem tersebut yang semakin hilang. Karena bagaimanapun pendidikan mengenai nasionalisme penting ditanamkan sejak dini. Sehingga kelak sudah remaja atau dewasa tinggal melakukan permudaan kelmbali jika rasa ini telah pudar. Tidak terlalu sulit untuk itu karena sudah ada bekal ketika usia dini.