Rabu, 01 Februari 2012

Jati Diri ataukah Salah G4oOL?

hanya tuk lucu-lucuan,, d comot dri note fb kawan,, Bangsa kita memang punya jati diri, punya ciri khas sendiri dalam hal style,, atau memang salah gaulkah? Ber-Behel, ber- Bla*kBe*ry and Ber-mobil?

Berikut ini gue paparkan bentuk-bentuk paham gaul "aneh"  yang di peluk oleh ABG Indonesia jaman sekarang.

Kalo di pake untuk kebutuhan sih ga masalah :D
Tapi kalo untuk gaya2-an ? hueks

1.Berbehel : ini termasuk paham aneh yang di peluk sama ABG indo.Padahal di Amerika sana anak abg pake behel itu cupu :O .eh di Indo malah berbondong bondong ke tukang gigi buat masang tu kawat, padahal gigi itu cewe gak gibran (gigi brantakan) tp cuma mau supaya terlihat imut dan lucu hehe kampungan *najis !
 Sumber: Internet

2.Ber-Bla*kBe*ry : Di luar negri jarang lho abg yang make BB :D, why? Karena mreka takut kliatan tua, hal ini dikarenakan yang make BB cuma orang tua yang memiliki kesibukkan untuk mengelola bisnis dengan orang, karena luasnya komunikasi bb tsb.Beda dengan abg indo, jika pake bb kpercayaan diri mereka bertambah (¬_¬")

3.Ber-Mobil : skarang musim cewe cewe naik mobil, tapi itu cewe harus rebutan makenya karena bokapnya, soalnya di rumah cuma punya 1 mobil hehe.. Tp gue lebih seneng liat cewe naik motor atau angkot karena aura kesederhanaan dn naturalnya terpancar hehe :)(y)

4.Ber-DSLR : kamera yang 1 ini lgi booming juga nih X_X , sbenarnya kamera DSLR biasanya di pakai khusus photographer, tp blakangan ini bnyak ABG yg mnggunakanya, cuma skedar pamer2 dan poto2 gak jelas X_X , make nya aja 1 jepret, ga tau guna detile nya =D . Ktanya sih hasil poto buat jdiin PP facebook (¬_¬") ..plis deh klau hnya skedar itu, emang ga bsa pkai kmera biasa ya? Kamera DSLR itu rata2 harganya kan 5 jutaan X_X

5. Ber-FIXIE : sepeda yg dipakek tukang koran jaman dlu di amerika ini skrg malah di pkek ABG indo. Bnyk bgt tukang koran di indo.

 Sumber: internet

RAMADHAN BULAN YANG SIAL (Jangan beri comment sebelum baca semua catatan ini !)

Menemukan kembali tulisan yang luar biasa, nyentrik, dibalut dengan pola pikir "out of box" dan penuh satir elegan.
Tulisan ini dari Judul sampai akhir tidak diedit sama sekali, sama persis dari note penulis, semoga dapat mengambil poin positif,, ramadhan is back! Mohon maaf lahir dan bathin!
====================================================================

Tak terasa tahun ini Ramadhan sudah mendekat. Insya Allah pada akhir Agustus ini ummat muslim akan memasuki bulan yang penuh rahmat,  maghforoh dan pembebasan dari siksa neraka itu.Saya masih ingat kritikan seorang teman baik saya di facebook pada tahun lalu lewat judul tulisannya "Ramadhan bulan yang sial". Kritik kalau kita tanggapai positif, pasti akan memberi efek positif bagi kita, akan tetapi kalau kita responi dengan negatif thinking, tentu nggak akan membawa perubahan apa-apa bagi kita.Apa saja kritik terhadap perilaku ummat Islam dalam aktivitas Ramadhan ?
1) Angka kriminal meningkat menjelang Ramadhan dan menjelang Idul Fitri.
Pada Ramadhan tahun lalu, ketika banyak tahanan mendapat remisi menjelang Idul Fitr, konon mereka merampok dulu sebelum kembali ke kampung halamannya. Ya, mereka keluar Lapas tidak dibekali 'pesangon', sehingga malu banget pulang dengan 'tangan hampa'.Saya pernah menjadi pengawas ujian di sebuah sekolah swasta milik Yayasan Katholik di Bogor tahun 80-an dulu. Kebetulan pelaksanaan ujian bertepatan dengan bulan Ramdhan. Ketika sekolah dibuka pagi harinya, ternyata diketahui telah terjadi kehilangan seperangkat alat souns system di sekolah itu. Apa tanggapan orang-orang di sana ? Saya masih ingat hingga saat ini, "Ah, biasalah, ini 'kan mau hari raya; mungkin pencurinya perlu uang untuk beli baju baru.......".
Memang tidak ada angka yang valid mengenai hal ini, namun kalao kita nonton TV atau baca koran, atau di lingkungan kita sendiri, kayaknya memang ada peningkatan kriminal yang memang belum tentu 100% berkaitan dengan Ramadhan. Tapi nggak ada salahnya kalau kita introspeksi. Misalnya dengan mengoptimalkan zakat (maal dan fitrah], sehingga saudra2 yang ekonomi lemah dapat terbantu dan menutup peluang mencuri atau merampok.Ramadhan atau Idulfitri bukanlah untuk bermewah-mewah atau pamer kekayaan. Tidak ada ajaran Islam yang mengisyaratkan atau memerintahkan mengenai hal ini. Berpuasa di bulan Ramadhan adalah salah satu rukun Islam. Berpuasa --dan juga amalan tarawih, tadarusan, serta i'tikaf di masjid-- diperintahkan agar "la'allakum tattaquuun'" [agar engkau menjadi orang yang bertaqwa], sehingga bagi mukminin dan mukminat yang menjalankan amalan ramadhan sesuai tuntunan agama, maka pada pagi 1 Syawal, mereka diibaratkan seperti bayi yang baru lahir dari rahim ibunya, bersih tanpa dosa !Bikin baju baru, beli sepatu baru, ganti mobil baru, merehab atau merenovasi rumah, beli kembang api, beli mercon, dll., hanyalah tradisi belaka. Ummat Islam harus jeli memilih tradisi ini. Kalau suatu tradisi memang ada efek positifnya bagi ummat dan tetangga kita [umat] lain, silakan dilanjutkan ! Akan tetapi kalau tradisi itu tak membawa manfaat apa-apa [malah membawa mudhorat], nggak usahlah dilanjutkan lagi !!!

2) Menjelang Ramadhan dan Syawal banyak  orang Islam minjam uang.
Teman itu mencontohkan bagaimana di kampungnya dulu, banyak orang datang minjam uang ke rumahnya untuk keperluan Ramadhan dan hari raya.Meminjam uang kepada tetangga atau ke bank sah-sah saja. Akan tetapi kalau pinjaman adalah untuk hal-hal yang bersifat konsumtif atau tidak disesuaikan dengan kemampuan mengembalikannya, maka pinjaman itu cendrung akan menzholimi diri sendiri.Kenapa kita harus menzholimi diri sendiri ? Kenapa kalau masak untuk perbukaan puasa misalnya harus dengan makanan yang mewah ala restoran 'cepat saji' ? Kenapa anggaran sembako kita meningkat selama Ramadhan ? Rasulullah hanya berbuka dengan 2 atau 3 butir kurma, setelah itu beliau sholat maghrib.
Jadi, nggak usahlah pakai 'gengsi-gengsian' atau 'pamer-pameran' dalam menyambut Ramadhan. Kita gembira menyambut Ramadhan, kerena itulah kesempatan untuk beribadah dengan pahala berlipat ganda. Dan Idul fitri adalah untuk saling memaafkan zahir-bathin; bukan ajang untuk pamer rumah baru, mobil baru, HP baru, makanan mewah, dst dst....

3) Ummat Islam minta dihormati tapi nggak mau menghormati. Sebetulnya yang mengeluarkan statement "hormatilah orang yang berpuasa" adalah Pemerintah. Sejak tahun 70-an, ketika saya bersekolah di SMP, saya sering membaca himbauan Bupati yang ditempel dimana-mana. Misalnya jangan makan-minum atau merokok dekat orang yang berpuasa; jangan menjual makanan/minuman di siang hari, dst, dst.Logikanyanya, yang harus dihormati tentu saja bukan hanya orang yang berpuasa, sebagai sesama warga negara, orang yang tidak berpuasa pun harus dihormati juga !Bayangkan kalau selama Ramadhan semua warung nasi dan restoran tutup pada siang hari, kawan-kawan yang tidak berpuasa --yang biasa makan di warung-- mau makan kemana ? Atau kalau ada teman-teman yang melakukan perjalanan jauh, lalu mereka mau makan, tapi semua warung makan tutup; kasihan dong  mereka !Kalau sekedar makan-minum dekat orang berpuasa tidaklah terlalu prinsip. Justru itu dapat kita jadikan ujian bagi kita yang berpuasa, sehingga kualitas puasa kita meningkat.Jadi, pada pendapat saya, Pemerintah jangan terkesan seolah-olah 'membela orang berpuasa'. Pemerintah harus mengakomodir kepentingan semua warganya tanpa membedakan agama, ras, suku atau kelompok !

4) Semua tempat hiburan harus tutup selama Ramadhan agar ummat Islam khusyuk beribadah.
  Ini kebijakan yang aneh [tapi nyata]. Kalau tempat-tempat maksiyat, seperti kompleks pelacuran, seharusnya DITUTUP UNTUK  SELAMA-LAMANYA, begitu juga tempat-tempat judi.. Jangan hanya ditutup selama Ramadhan !
TANGKAP ITU OKNUM YANG MENJADI BACKING JUDI DAN PELACURAN !, ATAU SEGERA SEGEL BEGITU ADA TEMPAT-TEMPAT SEMACAM ITU DIDIRIKAN !!! Bukanlah kita punya UU anti perjudian, anti pelacuran, dst, dst.
Nah kembali ke kontek Ramadhan, bagaiamana misalnya kalau ada teman2 non-mualim yang akan pergi karaoke bersama keluarga ke 'karaoke longue' yang lokasinya jauh dari masjid dan ruangannya kedap suara, tak terdengar sedikiy pun ke luar. Apakah tempat hiburan semacam ini harus ditutupi juga atau dibatasi jam operasinya ? Lagian kalau ditutup kasihan dong karyawannya yang bergaji kecil dan berharap mendapat uang tip dari pengunjung.......
Jadi, perlu ketegasan Pemerintah, apa sebenarnya yang dimaksud tempat hiburan ? Jangan campur-adukkan tempat hiburan dengan tempat maksiyat, atauj udi, dan sejenisnya !

5) Kegiatan di Mesjid melalui speaker/TOA yang full volume sepanjang malam sangat mengganggu warga.
Hal ini sudah puluhan tahun menjadi masalah; bahkan alm.Gus Dur secara bercanda pernah bilang, "apakah Tuhan orang Islam itu pekak, sehingga harus diseru-seru lewat Toa yang memekakkan kuping ?".
Sebenarnya yang terganggu bukan hanya teman-teman non-muslim, yang muslim pun banyak yang terganggu. Nggak usah tanya solusi dulu, seharunya ulama-ulama menyadarkan ummat bahwa tidak ada ajaran yang mengharuskan orang Islam memakai TOA untuk sholat, tadarus, atau membangunkan orang untuk sahur pada pukul 2 pagi.
Ada teman yang berpendapat bahwa memakai TOA itu adalah bid'ah yang bermanfaat, seperti juga memukul bedug yang nggak ada emang di jaman Nabi.
Namun apapun namanya, termasuk juga mungkin ijtihad ulama, kalau sudah mengganggu ketentraman tetangga, dimana lagi letaknya unsur 'rahmatan lil 'alamin' ? Kalau sudah begini, masih pantaskah kita meng-klaim bahwa Islam adalah rahmat bagi sekalian alam ?
Di Makkah -yang warganya 100% muslim-- sound system-nya bagus banget. Walau kita di masjidil haram, namun telinga tidak pekak. Mendengar suara di speaker-nya seolah-olah imam berada dekat kita. Dari bagian luar masjidil haram memang kedengaran alunan azan, namun kedengarannya sayup-sayup sampai saja. Lembut dan merdu. Begitu juga di masjid Nabawi Madinah. Kiranya para ulama kita lebih tahu mengenai hal ini, begitu juga para pejabat pemerintah yang sudah pergi haji. Masalahnya kenapa kita tidak mau meniru apa yang bagus di negara orang untuk diterapkan pula di begeri ini ? Ini baru masalah toa; belum lagi masalah mercon yang berasahut-sahutan sepanjang malam, atau kembang api.... yang jelas-jelas nggak ada dianjurkan dalam ajaran Islam ! Ada juga pawai takbir keliling kota yang kayak "show of force" saja. Terkadang suara takbir kalah dengan raungan motor anak-anak muda........

Demikian sedikit ulasan dari saya. Saya tidak memaksakan pendapat. Kalau salah mohom dokoreksi; kalau kurang lengkap, mohon dilengkapi ! Terima kasih.

Pinggiran Waduk Pakujuang; Minggu pagi 08.00 WIB
Salam persahabatan
Ir.H.Wijaya Yasmin
Warga negara biasa
Rakyat Indonesia
Warga Ketapang asal Minang


sumber: http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150175525248078

Dibuang Sayang... (Status FB)

"Fokus dan konsentrasi pada 1 poin akan melemahkan beberapa poin lainnya itu adalah kepastian yang harus, sudah, dan akan terjadi".

"Didalam Mesjid itu tidak ada strata sosial,, semua melakukan wudhu, mlpaskan alas kaki, dan yg datang duluan menempati shaf terdepan, kecuali dalam hal sejadah, ukuran dan bentuknya semakin lebay yg terkadang menganggu dalam kerapatan shaf. prikitiewlah....."

"Mataku rusak bukan krn sering baca, tp krna sering terkena gas air mata. Jas almamaterku lusuh bukan krna sering d pakai k 'lapang', tp krna sering d pakai trun k 'jalan'. Suaraku serak bukan krna sering dskusi ilmiah, tp krna aku korlap demo yg sering berorasi. *Hidup mahasiswa!! (mahasiswa yg mana??)".

"Anda berkoar bunuh koruptor karena Anda tak melihat uang di atas meja didepan anda, betapa negeri ini berputar, tak jarang pendemo mengikuti jejak yang didemo, tanya kenapa? Mesti saya yakin ada orang yang benar2 tulus saat turun ke jalan. Sejarah bangsa berulang, angkatn kemerdekaan dihancurkan 66 lalu 66 dihancurkan 98. (Oleh:Ade Gustika Kertayasa, SE)".

"Injak bawahanmu! sikut rekanmu! dan jilat atasanmu! Kau akan bertahan". #AjaranEdan, mohon untuk tidak terlalu serius memaknainya, karena kitapun sudah mempraktekannya, karena kita manusia hehe.

"Bulan puasa nanti kami dikerangkeng seperti yang dikemukakan dalam HR. At-Tirmidziy dan Ibnu Majah, dan jika nanti kalian (manusia) berbuat maksiat, apakah masih menyalahkan kami sebagai biang kerok pemutus pahala kalian? dan kami sepenuhnya patuh pada Keinginan-Nya. Kami bukanlah tuan bagi keinginan kami sendiri"#OutOfBox.

"TRnsfrMr$ menang di 'efek', ceritanya tak lebih dari karangan liar anak SD". *mang lo bisa bikin? *gak!, terserah gw dong, gw kan konsumen yg bebas memberikan pendapat haha

"Bulan puasa adalah bulan penuh sweeping, Bangsa yang agamis adalah bangsa yang diselimuti beberapa fatwa" haha

"Banyak sekali yang mencumbui dan memperkosa ilmu pengetahuan, mempelajari lebih dalam tentang sesuatu yang tidak disukai"


oleh Agung

Renungan buat Sang "Aktivis"

"Orang bilang anakku seorang aktivis . Kata mereka namanya tersohor dikampusnya sana . Orang bilang anakku seorang aktivis.Dengan segudang kesibukan yang disebutnya amanah umat . Orang bilang anakku seorang aktivis .Tapi bolehkah aku sampaikan padamu nak ? Ibu bilang engkau hanya seorang putra kecil ibu yang lugu.

Anakku, sejak mereka bilang engkau seorang aktivis ibu kembali mematut diri menjadi ibu seorang aktivis .Dengan segala kesibukkanmu,ibu berusaha mengerti betapa engkau ingin agar waktumu terisi dengan segala yang bermanfaat.Ibu sungguh mengerti itu nak, tapi apakah menghabiskan waktu dengan ibumu ini adalah sesuatu yang sia-sia nak ? Sungguh setengah dari umur ibu telah ibu habiskan untuk membesarkan dan menghabiskan waktu bersamamu nak,tanpa pernah ibu berfikir bahwa itu adalah waktu yang sia-sia.

Anakku,kita memang berada disatu atap nak,di atap yang sama saat dulu engkau bermanja dengan ibumu ini .Tapi kini dimanakah rumahmu nak?ibu tak lagi melihat jiwamu di rumah ini .Sepanjang hari ibu tunggu kehadiranmu dirumah,dengan penuh doa agar Allah senantiasa menjagamu .Larut malam engkau kembali dengan wajah kusut.Mungkin tawamu telah habis hari ini,tapi ibu berharap engkau sudi mengukir senyum untuk ibu yang begitu merindukanmu . Ah,lagi-lagi ibu terpaksa harus mengerti,bahwa engkau begitu lelah dengan segala aktivitasmu hingga tak mampu lagi tersenyum untuk ibu . Atau jangankan untuk tersenyum,sekedar untuk mengalihkan pandangan pada ibumu saja engkau engkau,katamu engkau sedang sibuk mengejar deadline. Padahal,andai kau tahu nak,ibu ingin sekali mendengar segala kegiatanmu hari ini,memastikan engkau baik-baik saja,memberi sedikit nasehat yang ibu yakin engkau pasti lebih tahu.Ibu memang bukan aktivis sekaliber engkau nak,tapi bukankah aku ini ibumu ? yang 9 bulan waktumu engkau habiskan didalam rahimku..

Anakku, ibu mendengar engkau sedang begitu sibuk nak. Nampaknya engkau begitu mengkhawatirkan nasib organisasimu,engkau mengatur segala strategi untuk mengkader anggotamu . Engkau nampak amat peduli dengan semua itu,ibu bangga padamu .Namun,sebagian hati ibu mulai bertanya nak,kapan terakhir engkau menanyakan kabar ibumu ini nak ? Apakah engkau mengkhawatirkan ibu seperti engkau mengkhawatirkan keberhasilan acaramu ? kapan terakhir engkau menanyakan keadaan adik-adikmu nak ? Apakah adik-adikmu ini tidak lebih penting dari anggota organisasimu nak ?

Anakku,ibu sungguh sedih mendengar ucapanmu.Saat engkau merasa sangat tidak produktif ketika harus menghabiskan waktu dengan keluargamu . Memang nak,menghabiskan waktu dengan keluargamu tak akan menyelesaikan tumpukan tugas yang harus kau buat,tak juga menyelesaikan berbagai amanah yang harus kau lakukan .Tapi bukankah keluargamu ini adalah tugasmu juga nak?bukankah keluargamu ini adalah amanahmu yang juga harus kau jaga nak?

Anakku,ibu mencoba membuka buku agendamu .Buku agenda sang aktivis.Jadwalmu begitu padat nak,ada rapat disana sini,ada jadwal mengkaji,ada jadwal bertemu dengan tokoh-tokoh penting.Ibu membuka lembar demi lembarnya,disana ada sekumpulan agendamu,ada sekumpulan mimpi dan harapanmu.Ibu membuka lagi lembar demi lembarnya,masih saja ibu berharap bahwa nama ibu ada disana.Ternyata memang tak ada nak,tak ada agenda untuk bersama ibumu yang renta ini.Tak ada cita-cita untuk ibumu ini . Padahal nak,andai engkau tahu sejak kau ada dirahim ibu tak ada cita dan agenda yang lebih penting untuk ibu selain cita dan agenda untukmu,putra kecilku..

Kalau boleh ibu meminjam bahasa mereka,mereka bilang engkau seorang organisatoris yang profesional.Boleh ibu bertanya nak,dimana profesionalitasmu untuk ibu ?dimana profesionalitasmu untuk keluarga ? Dimana engkau letakkan keluargamu dalam skala prioritas yang kau buat ?

Ah,waktumu terlalu mahal nak.Sampai-sampai ibu tak lagi mampu untuk membeli waktumu agar engkau bisa bersama ibu.."

Setiap pertemuan pasti akan menemukan akhirnya. Pun pertemuan dengan orang tercinta,ibu,ayah,kaka dan adik . Akhirnya tak mundur sedetik tak maju sedetik .Dan hingga saat itu datang,jangan sampai yang tersisa hanyalah penyesalan.Tentang rasa cinta untuk mereka yang juga masih malu tuk diucapkan .Tentang rindu kebersamaan yang terlambat teruntai.

Untuk mereka yang kasih sayangnya tak kan pernah putus,untuk mereka sang penopang semangat juang ini . Saksikanlah,bahwa tak ada yang lebih berarti dari ridhamu atas segala aktivitas yang kita lakukan.Karena tanpa ridhamu,Mustahil kuperoleh ridhaNya...

udah di bilang jangan di baca, bakal rugi banget kalau cuma di baca, resapi, pahami, n renungkanlah wahai para "aktivis". Dan jangan pernah di baca kalau kalian tdak bsa mengambil pelajaran & hikmahnya.


semoga bermanfaat...

Sumber tulisan: http://www.facebook.com/notes/alifuhrijat-light-kun-adjiero/renungan-bwat-sang-aktivis/182209461868792

10 Kesalahpahaman tentang Kesuksesan

Kesalahpahaman 1

Beberapa orang tidak bisa sukses karena latar belakang, pendidikan, dan lain-lain.
Padahal, setiap orang dapat meraih keberhasilan.
Ini hanya bagaimana mereka menginginkannya, kemudian melakukan sesuatu untuk mencapainya.

Kesalahpahaman 2

Orang-orang yang sukses tidak melakukan kesalahan.
Padahal, orang-orang sukses itu justru melakukan kesalahan sebagaimana kita semua pernah lakukan Namun, mereka tidak melakukan kesalahan itu untuk kedua kalinya.

Kesalahpahaman 3

Agar sukses, kita harus bekerja lebih dari 60 jam (70, 80, 90…) seminggu.
Padahal, persoalannya bukan terletak pada lamanya anda bekerja.
Tetapi bagaimana anda dapat melakukan sesuatu yang benar.

Kesalahpahaman 4

Anda hanya bisa sukses bila bermain sesuatu dengan aturan.
Padahal, siapakah yang membuat aturan itu? Setiap situasi membutuhkan cara yang berbeda. Kadang-kadang kita memang harus mengikuti aturan, tetapi di saat lain andalah yang membuat aturan itu.

Kesalahpahaman 5

Jika anda selalu meminta bantuan, anda tidak sukses.
Padahal, sukses jarang sekali terjadi di saat-saat vakum.
Justru, dengan mengakui dan menghargai bantuan orang lain dapat membantu keberhasilan anda. Dan, sesungguhnya ada banyak sekali orang semacam itu.

Kesalahpahaman 6

Diperlukan banyak keberuntungan untuk sukses.
Padahal, hanya dibutuhkan sedikit keberuntungan.
Namun, diperlukan banyak kerja keras, kecerdasan, pengetahuan, dan penerapan.

Kesalahpahaman 7

Sukses adalah bila anda mendapatkan banyak uang.
Padahal, uang hanya satu saja dari begitu banyak keuntungan yang diberikan oleh kesuksesan. Uang pun bukan jaminan kesuksesan anda.

Kesalahpahaman 8

Sukses adalah bila semua orang mengakuinya.
Padahal, anda mungkin dapat meraih lebih banyak orang dan pengakuan dari orang lain atas apa yang anda lakukan. Tetapi, meskipun hanya anda sendiri yang mengetahuinya, anda tetaplah sukses.

Kesalahpahaman 9

Sukses adalah tujuan.
Padahal, sukses lebih dari sekedar anda bisa meraih tujuan dan goal anda.
Katakan bahwa anda menginginkan keberhasilan, maka ajukan pertanyaan “atas hal apa?”

Kesalahpahaman 10

Saya sukses bila kesulitan saya berakhir.
Padahal, anda mungkin sukses, tapi anda bukan Tuhan.
Anda tetap harus melalui jalan yang naik turun sebagaimana anda alami di masa-masa lalu. Nikmati saja apa yang telah anda raih dan hidup setiap hari sebagaimana adanya.


Sumber: http://www.emotivasi.com/2008/08/01/10-kesalahpahaman-tentang-kesuksesan/

Jadilah AKTOR, Bukan Seorang REAKTOR!

Tadi pagi, dua orang sahabat menghampiri sebuah lapak untuk membeli beberapa koran serta majalah. Penjualnya ternyata melayani dengan buruk. Mukanya pun cemberut.

Orang pertama jelas jengkel menerima layanan yang buruk seperti itu. Yang mengherankan, orang kedua tetap enjoy, bahkan bersikap sopan kepada penjual itu.

Orang pertama itu bertanya kepada sahabatnya, "Hei. Kenapa kamu bersikap sopan kepada penjual menyebalkan itu?"

Sahabatnya menjawab, "Lho, kenapa aku harus mengizinkan dia menentukan caraku dalam bertindak? Kitalah sang penentu atas kehidupan kita, bukan orang lain."

"Tapi dia melayani kita dengan buruk sekali," bantah orang pertama. Ia masih merasa kesal.

"Ya, itu masalah dia. Dia mau bad mood, tidak sopan, melayani dengan buruk, dan lainnya, toh itu enggak ada kaitannya dengan kita. Kalau kita sampai terpengaruh, berarti kita membiarkan dia mengatur dan mempengaruhi hidup kita. Padahal kitalah yang bertanggung jawab atas diri sendiri."

Yes!! Itu point-nya!!

Seandainya ada orang yang melakukan hal yang buruk kepada kita, jangan pernah biarkan orang tersebut menentukan cara kita bertindak. Sayangnya, seringkali kita tidak berbuat demikian. Tindakan kita kerap dipengaruhi oleh tindakan orang lain kepada kita. Kalau mereka melakukan hal yang buruk, kita akan membalasnya dengan hal yang lebih buruk lagi. Kalau mereka tidak sopan, kita akan lebih tidak sopan lagi. Kalau orang lain pelit terhadap kita, kita yang semula pemurah tiba-tiba jadinya sedemikian pelit kalau harus berurusan dengan orang itu.

Mari renungkan. Mengapa tindakan kita harus dipengaruhi oleh orang lain? Mengapa untuk berbuat baik saja, kita harus menunggu diperlakukan dgn baik oleh orang lain dulu? Jaga suasana hati. Jangan biarkan sikap buruk orang lain kepada kita menentukan cara kita bertindak! Pilih untuk tetap berbuat baik, sekalipun menerima hal yang tidak baik!! Be an "actor", not a "reactor". Luar biasa!

Semoga bermanfaat untuk kita semua.

Sumber/Penulis  : Tim AndrieWongso.com dalam http://www.facebook.com/note.php?note_id=167098973350374

Minggu, 29 Januari 2012

Permudaan Nasionalisme

Nasionalisme merupakan kata yang sangat berat untuk diaplikasikan dalam kehidupan jaman sekarang. Paham akan kebanggaan terhadap Bangsa sendiri yaitu Indonesia sudah semakin terkikis oleh pengaruh budaya Barat. Nasionalisme pada jaman dulu yaitu pada saat perang kemerdekaan jelas berbeda dengan jaman sekarang yang katanya sudah merdeka. Rasa ini benar-benar tertanam di jiwa para pejuang karena mereka merasa satu penderitaan melawan penjajah untuk menegakan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Berbeda dengan jaman sekarang yang merasa sudah merdeka, kita khususnya para pemuda Indonesia malah berleha-leha untuk mengisi kemerdekaan ini. Dan seiring berjalannya waktu rasa nasionalismenya telah pudar terkontaminasi rasa bangga terhadap bangsa lain.
Pada jaman sekarang, yang bertanggung jawab untuk membangkitkan lagi rasa Nasionalisme adalah “darah muda” Indonesia. Sebagai bunga bangsa, generasi muda sangat menentukan kemajuan ataupun kemunduran jati diri Bangsa Indonesia. Untuk itu, rasa nasionalisme ini harus disegarkan kembali di jiwa pemuda. Tentunya dengan cara yang lebih bisa diterima pada jaman sekarang oleh pemuda dengan versi “darah muda”. Maksud versi “darah muda” disini adalah cara yang sebaiknya dilakukan oleh pemuda-pemudi Indonesia untuk menumbuhkan rasa Nasionalisme baik dari aspek pendidikan, budaya, ekonomi, ataupun kepemimpinan.
Pendidikan baik formal ataupun nonformal adalah faktor paling utama yang mempengaruhi rasa nasionalisme pada generasi muda Indonesia sekarang. Mungkin dulu ketika mau tidur seorang Ayah menceritakan kisah heroik para pahlawan Indonesia. Namun sekarang malah banyak menceritakan kisah hero superman, spiderman, ataupun tokoh-tokoh lainnya yang bersifat fiksi. Cerita tersebut membuat pemikiran anak akan membanggakan pahlawan produk luar sekalipun itu fiksi. Sehingga lambat laun akan melupakan kehebatan pahlawan Indonesia. Didalam pendidikan formalpun tidak sedikit yang dibahas pada mata pelajaran sejarah mengenai kehebatan tokoh-tokoh bangsa lain. Hal inipun baik sebagai pengetahuan, tapi terkadang malah berkesan lebih mengagungkannya daripada pahlawan bangsa sendiri. Satu hal lagi yang mungkin telah dipandang sepele adalah rutinitas upacara bendera. Disebagian sekolah-sekolah sudah tidak terlihat lagi upacara bendera ini. Padahal penting sekali, walaupun hanya kegiatan simbolik tetapi setidaknya dapat menyegarkan kembali rasa nasionalisme. Jadi kita harus merevisi sebagian sistem tersebut yang semakin hilang. Karena bagaimanapun pendidikan mengenai nasionalisme penting ditanamkan sejak dini. Sehingga kelak sudah remaja atau dewasa tinggal melakukan permudaan kelmbali jika rasa ini telah pudar. Tidak terlalu sulit untuk itu karena sudah ada bekal ketika usia dini.