Kita tak ada bedanya, kita sama-sama perokok-"penghisap tembakau"!
Aku menghisap uang dalam bentuk rokok, kau menghisap rokok dalam bentuk uang (beasiswa).
Kita tak ada bedanya, kita sama-sama melanggar SK Rektor tentang larangan merokok di 'ruang publik'!
Aku merokok di depan perpus, kau merokok di Ditmawa!
Kita tak ada bedanya, kalau kau bilang rokok itu haram, berarti kita sama-sama penikmat maksiat!
Aku menghisap tembakau sebenarnya, kau 'menghisap' dana beasswa hasil pnjualan rokok!
Kita tak ada bedanya, kita sama-sama munafik..
Aku bilang mrokok itu nikmat, padahal dalam hatiku bilang sbnarnya rokok itu berbahaya.
Kau bilang rokok itu tak etis jika masuk institusi pndidikan, padahal kau memuja dan memuji kucuran uang dri rokok dengan dalih peduli pendidikan.
Kita tak ada bedanya, kita sama-sama manusia biasa.Untuk jaman sekarang, bulshitlah dengan“Mens sana in corpore sano” (Di dalam tubuh yang kuat terdapat jiwa yang sehat). Banyak Perampok yg tidak suka merokok, banyak tindakan korupsi tanpa pengaruh marijuana, semuanya dilakukan dengan sadar,, ckckc
tulisan ini tidak untuk mengajak dalam ke-merokok-an, tapi mari belajar saling menghargai..
Jangan bersikap sinis pada perokok!
dan mari berusaha tuk tdak merokok di depan anak kecil, wanita hamil, lansia dan penderita asma.
Mari olah raga secara teratur dan stop global warming! hehe
*lum ada datanya asap rokok adalah penyebab efek rumah kaca hahaha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar